Jumat, 02 Januari 2015

Komplikasi dan Diagnosis Liver

Komplikasi dari penyakit liver.
Tanpa pengobatan, orang dengan penyakit liver adalah rentan terhadap berbagai komplikasi, termasuk:
  • Ensfalopati hepatik - jaringan mencegah aliran yang tepat dari darah melalui hati, sehingga racun tetap. Racun ini beredar, terutama amonia, mempengaruhi fungsi otak dan dapat menyebabkan koma.
  • Asites -penyakit liver dapat menyebabkan penumpukan natrium tubuh (garam), yang menyebabkan retensi cairan di rongga perut (asites) dan dalam kaki-kaki dan punggung *edema).
  • Gagal hati - sel hati rusak lebih cepat dari hati dapat mengganti mereka, sampai organ tersebut tidak dapat lagi berfungsi secara memadai.
  • Kanker - sirosis atau beberapa bentuk hepatitis dapat membuat hati lebih rentan terhadap kanker primer (kanker yang berasal dalam hati).
  • Perdarahan gastrointestinal - pembuluh darah yang biasanya perjalanan melalui hati mungkin diblokir karena sirosisi. Vena kemudian melewati hati dan mungkin perjalanan sepanjang perut atau lapisan kerongkongan, dimana mereka dapat pecah dan berdarah.
Diagnosis penyakit liver
  • Penyakit liver didiagnosis dengan menggunakan sejumlah tes, termasuk :
  • Pemeriksaan fisik - hati dapat diperbesar
  • Riwayat medis - termasuk obat-obatan dan faktor gaya hidup seperti diet dan konsumsi alkohol, paparan infeksi hepatitis virus, transfusi darah, tato atau riwayat keluarga penyakit liver.
  • Tes darah - untuk memeriksa kadar enzim hati dan penyakit kuning (kekuningan) dan untuk menilai kemampuan produksi protein hati.
  • USG scan perut - tiga dimensi 'x-ray' menggunakan gelombang suara. Ini digunakan untuk melihat hati dan organ lainnya, termasuk memeriksa ukuran dan bentuk, periksa hati untuk benjolan yang abnormal dan menilai akumulasi cairan.
  • Lain scan - termasuk computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI).
  • Biopsi - sepotong kecil jaringan hati akan dihapus dan diperiksa dibawah mikrosop dilaboratorium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar